Ramadhan merupakan momentum yang tepat untuk berlomba-lomaba men
ingkatkan kualitas ibadah umat muslim diseluruh dunia, tak terkecuali Indonesia. Salah satunya dengan menjalankan Rukun Islam yang ke-4 yaitu mengeluarkan ZAKAT. Niat baik seseorang ingin membantu sesama dengan membagikan Zakat berdampak insiden yang mengakibatkan merenggut korban jiwa. Baru-baru ini Senin (15/09) terjadi di Pasuruan, Jawa timur. Akibat berdesak-desakan saat pembagian zakat oleh Hj.Syaikon, 21 orang tewas dan puluhan lainnya tak sadarkan diri. Meski maksudnya baik, praktik seperti ini menuai kritik karena pada akhirnya justru membahayakan orang lain. [Berita]
Kejadian demi kejadian ternyata tidak membuat seseorang belajar dari pengalaman-pengalaman sebelumnya. Ditahun 2007 juga pernah terjadi di Pati, Jawa Tengah. Saat itu seorang pengusaha membagikan kupon pengambilan uang Rp 20 ribu untuk 600 orang. Padahal, warga miskin yang datang lebih dari seribu. Bisa diduga, ujung-ujungnya ricuh [Berita]
Demikian pula di Semarang, Jateng (9/10/2007) silam,seorang agen minyak membagikan uang Rp 6.000 untuk anak-anak dan Rp 12 ribu untuk orang dewasa yang digelar di depan rumahnya. Sayangnya, niat baik itu tanpa pengamanan yang ketat. Lebih tiga ribu orang menunggu sejak pagi, padahal uang baru dibagikan siang hari [Berita]
Kepedihan dan duka mendalam memang tak ada yang mengharapkan. Dalam insiden pembagian zakat oleh seorang pengusaha sarung di Gresik, Jawa Timur, 28 September 2007, seorang warga meninggal dan lima lainnya luka akibat terinjak-injak [Berita]
Akan masih banyak lagi Korban-korban lain akan berjatuhan. Jika kasus-kasus seperti ini tidak di koordinir dengan tepat. Mengapa insiden memilukan ini terjadi di pertengahan bulan suci Ramadhan yang dimana sebagian umat muslim mulai mempersiapkan diri menyambut kemenangan di hari raya Idul Fitri.
Inikah potret kemiskian bangsa kita yang sebenarnya???
Mudah-mudahan ini bisa menjadi pembelajaran buat kita semua, agar niat baik kita tidak berimbas maut ke banyak korban lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar